Larutan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
Berdasarkan kuat-lemahnya daya hantar listrik, larutan elektrolit dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi sempurna. Indikator pengamatan: lampu menyala terang dan timbul gelembung gas pada elektrode.
Contoh: larutan H$_2$SO$_4$, larutan NaOH, dan larutan NaCl.
b. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit yang mengalami sedikit Ionisasi (terion tidak sempurna). Indikator pengamatan: lampu tidak menyala atau menyala redup dan timbul gelembung gas pada elektrode.
Contoh: larutan CH$_3$COOH dan larutan NH$_4$OH.
Besaran yang menandai kekuatan elektrolit disebut derajat ionisasi($\alpha$). Besarnya derajat ionisasi dapat dinyatakan melelui persamaan berikut:
$ \alpha = \frac{\text{mol zat yang terionisasi}}{\text{mol zat yang dilarutkan}} $
Secara umum, perbedaan antara larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah dapat disimpulkan sebagai berikut:
Demikian pembahasan materi Larutan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah.
a. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi sempurna. Indikator pengamatan: lampu menyala terang dan timbul gelembung gas pada elektrode.
Contoh: larutan H$_2$SO$_4$, larutan NaOH, dan larutan NaCl.
b. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit yang mengalami sedikit Ionisasi (terion tidak sempurna). Indikator pengamatan: lampu tidak menyala atau menyala redup dan timbul gelembung gas pada elektrode.
Contoh: larutan CH$_3$COOH dan larutan NH$_4$OH.
Besaran yang menandai kekuatan elektrolit disebut derajat ionisasi($\alpha$). Besarnya derajat ionisasi dapat dinyatakan melelui persamaan berikut:
$ \alpha = \frac{\text{mol zat yang terionisasi}}{\text{mol zat yang dilarutkan}} $
Secara umum, perbedaan antara larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah dapat disimpulkan sebagai berikut:
Demikian pembahasan materi Larutan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah.
Posting Komentar untuk "Larutan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah"