Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Transformasi Galileo

Steven berdiri di tanah (kerangka S) dan Camelia berada dalam lori (kerangka S’). Lori bergerak dengan kelajuan konstan v sepanjang sumbu X positif relatif terhadap tanah (gambar 1). Suatu peristiwa (ledakan kecil) terjadi titik P. misalkan kerangka S dan S’ berimpit ketika t = 0, menurut Steven peristiwa ini terjadi pada koordinat ruang (x, y, z) dan pada waktu t. dalam koordinat ruang-waktu, koordinat titik P ditulis (x, y, z, t).
tranformasi Galileo

Menurut Camelia, peristiwa ini terjadi pada posisi (x’, y’, z’, t’) seperti ditunjukkan dalam gambar 1. Hubungan berbagai koordinat dapat ditulis sebagai
 
Persamaan (1) di atas disebut transformasi Galileo.
Jika kerangka S dan S’ tidak berimpit ketika t = 0, maka persamaan (1)  tidak lagi berlaku. Misalkan pada saat t = 0, pusat koordinat S’ berada pada koordinat x = x0, maka hubungan koordinat ruang-waktu di S dan S’ menjadi:
Namun perlu diperhatikan bahwa bentuk selisi (perubahan jarak dan waktu) dari persamaan (1) dan (2) adalah sama, yaitu:
Anggap sebuah mobil mainan bergerak di dalam roli searah dengan gerak lori. Menurut Steven dalam waktu t mobil-mobilan itu telah menempuh jarak ∆x. Menurut Camelia mobil-mobilan itu telah menempuh jarak ∆x’ = ∆x – v∆t. Menurut transformasi Galileo t’ = t sehingga
Jika kita ambil limit t’ = t à 0 dan kita definisikan u’x dan ux sebagai kecepatan sesaat dari benda menurut S’ dan S, maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi:
Hasil terakhir ini dinamakan penjumlahan kecepatan menurut Galileo. Rumus ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari tetapi rumus ini sangat kontadiksi jika diterapkan pada gelombang elektromagnetik.

Posting Komentar untuk "Transformasi Galileo"