Kelimpahan Unsur-unsur di Alam
Pemilihan suatu bahan baik untuk bangunan maupun keperluan lainnya bergantung pada sifat-sifat istimewa bahan tersebut. Berdasarkan sifat-sifat istimewanya pula, maka besi baja digunakan sebagai konstruksi atau kerangka dalam pembangunan jembatan. Selain tidak mudah terkorosi, besi baja bersifat kuat dan tahan lama, mudah didapat, serta kelimpahannya cukup memadai. Pada artikel ini kita akan membahas materi Kelimpahan Unsur-unsur di Alam.
Setiap unsur di alam mempunyai kelimpahan yang berbeda-beda. Demikian juga dengan sifat masing-masing unsur. Setiap unsur memiliki sifat fisis dan sifat kimia yang khas dan spesifik yang membedakan unsur satu dengan lainnya. Kegiatan identifikasi, eksplorasi dan pemurnian materi unsur dapat kalian pelajari dalam ilmu kimia terkait dengan sifat unsur dan reaksi yang mungkin terjadi, sehingga kalian dapat memperoleh unsur tertentu yang bisa diolah lebih lanjut untuk mendapatkan produkproduk sesuai kebutuhan.
Dari 118 unsur yang diketahui, sekitar 90 unsur berada di alam dan sisanya merupakan unsur sintesis (unsur buatan). Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai unsur bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa, sedangkan unsur-unsur gas mulia terdapat sebagai unsur bebas (Petrucci dan Suminar Ahmad, 1987: 96). Sebagian besar logam diperoleh dari deposit tanah, bahan-bahan alam yang mengandung unsur atau senyawa tertentu disebut mineral. Mineral yang mengandung unsur atau senyawa tertentu dengan konsentrasi cukup tinggi dan diolah agar bernilai ekonomis disebut bijih (Brady, 1990: 653).
Unsur-unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, silikon, dan aluminium. Perhatikan tabel mengenai presentase kelimpahan unsur di kulit bumi berikut ini:
Sumber komersial dari oksigen dan nitrogen adalah udara. Kelimpahan unsur nitrogen dalam udara 78,09% dan oksigen 20,94%. Sedangkan unsur lainnya kurang dari 1%. Beberapa unsur diperoleh dari air laut. Misalnya, natrium, klorin, magnesium, dan bromin. Konsentrasi unsur terbesar dalam air laut adalah klorida sebesar 18,980 g/kg air laut, kemudian diikuti unsur natrium sebesar 10,556 g/ kg air laut (Sumber: Petrucci dan Suminar Ahmad, 1987: 98).
Beberapa unsur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawanya, banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi. Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Pada umumnya unsur-unsur logam terkandung dalam batuan sebagai senyawa yang disebut mineral bijih logam. Berbagai bijih logam tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa di antaranya tercantum dalam tabel berikut ini:
Demikian pembahasan materi Kelimpahan Unsur-unsur di Alam dan contoh-contohnya.
Setiap unsur di alam mempunyai kelimpahan yang berbeda-beda. Demikian juga dengan sifat masing-masing unsur. Setiap unsur memiliki sifat fisis dan sifat kimia yang khas dan spesifik yang membedakan unsur satu dengan lainnya. Kegiatan identifikasi, eksplorasi dan pemurnian materi unsur dapat kalian pelajari dalam ilmu kimia terkait dengan sifat unsur dan reaksi yang mungkin terjadi, sehingga kalian dapat memperoleh unsur tertentu yang bisa diolah lebih lanjut untuk mendapatkan produkproduk sesuai kebutuhan.
Dari 118 unsur yang diketahui, sekitar 90 unsur berada di alam dan sisanya merupakan unsur sintesis (unsur buatan). Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai unsur bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa, sedangkan unsur-unsur gas mulia terdapat sebagai unsur bebas (Petrucci dan Suminar Ahmad, 1987: 96). Sebagian besar logam diperoleh dari deposit tanah, bahan-bahan alam yang mengandung unsur atau senyawa tertentu disebut mineral. Mineral yang mengandung unsur atau senyawa tertentu dengan konsentrasi cukup tinggi dan diolah agar bernilai ekonomis disebut bijih (Brady, 1990: 653).
Unsur-unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, silikon, dan aluminium. Perhatikan tabel mengenai presentase kelimpahan unsur di kulit bumi berikut ini:
Sumber komersial dari oksigen dan nitrogen adalah udara. Kelimpahan unsur nitrogen dalam udara 78,09% dan oksigen 20,94%. Sedangkan unsur lainnya kurang dari 1%. Beberapa unsur diperoleh dari air laut. Misalnya, natrium, klorin, magnesium, dan bromin. Konsentrasi unsur terbesar dalam air laut adalah klorida sebesar 18,980 g/kg air laut, kemudian diikuti unsur natrium sebesar 10,556 g/ kg air laut (Sumber: Petrucci dan Suminar Ahmad, 1987: 98).
Beberapa unsur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawanya, banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi. Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Pada umumnya unsur-unsur logam terkandung dalam batuan sebagai senyawa yang disebut mineral bijih logam. Berbagai bijih logam tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa di antaranya tercantum dalam tabel berikut ini:
Demikian pembahasan materi Kelimpahan Unsur-unsur di Alam dan contoh-contohnya.
Posting Komentar untuk "Kelimpahan Unsur-unsur di Alam"