Tokoh Matematika: Dedekind, Abul Wafa, Thales dan Chebyshev
Untuk artikel kali ini kita akan mengenal empat tokoh Matematikawan yang berjasa dalam bidang Perpangkatan dan Bentuk Akar, Perbandingan, Kekongruenan dan Kesebangunan, dan Peluang. Langsung saja Berikut nama Tokoh dan Ulasannya.
Julius Wilhelm Richard Dedekind merupakan matematikawan asal Jerman yang sangat diperhitungkan dalam sejarah matematika, sebagai salah satu penemu dibidang matematika. Pemikiran Dedekind banyak dijadikan rujukan untuk membentuk konsep baru (The Man and The Number, 1982). Dedekind menyebutkan bahwa, angka adalah kreasi pikiran manusia, dari sini beliau menemukan konsep angka secara kuantitas dan merupakan representatif dari suatu label yang disebut bilangan.
Dedekind merupakan professor di Pholytecnic School di Zurich, Jerman. Selama hidupnya, Dedekind banyak menerima penghargaan dalam bidang matematika diantaranya Gottingen Academy (1862), The Berlin Academy (1880) , dan lainnya. Pada tahun 1879 Dedekin menerbitkan buku berjudul Uber die Theorie der ganzen algebraischen Zahlen yang memberikan pengaruh sangat besar terhadap dasar-dasar matematika.
Abul Wafa adalah seorang saintis serba bisa. Selain ahli dibidang matematika, ia pun terkenal sebagai insinyur dan astronom terkenal pada zamannya. Beliau lahir pada tanggal 10 Juni 940 dengan nama lengkap Abu Al-Wafa Muhammad. Buah pemikirannya dalam matematika sangat berpengaruh di dunia barat. Pada abad ke-19 M, Baron Carra de Vaux mengambil sikap secan yang dicetuskan Abul Wafa. Sayangnya, di dunia Islam justru namanya sangat jarang terdengar. Nyaris tak pernah, pelajaran sejarah peradaban Islam yang diajarkan di tanah air mengulas dan memperkenalkan sosok dan buah pikir Abul Wafa.
Abul Wafa tercatat sebagai matematikawan pertama yang mencetuskan rumus umum sinus. Selain itu, beliau pun mencetuskan metode baru membentuk tabel sinus. Ia juga membenarkan nilai sinus 30 derajat ke tempat desimal kedelapan. Yang lebih mengagumkan lagi, Abul Wafa membuat studi khusus tentang tangen serta menghitung tabel tangen. Abul Wafalah yang pertama kali memperkenalkan istilah matematika yang sangat penting itu. Abul Wafa dikenal sangat jenius dalam bidang geometri. Ia mampu menyelesaikan masalah-masalah geometri sangat tangkas.
Thales dikenal sebagai ahli geometri, astronomi dan politik. Pada biang matematika, Thales mengungkapkan salah satu gagasan yang cukup fenomenal, yakni dibidang kesebangunan. Diceritakan bahwa dia dapat menghitung tinggi piramida dengan menggunakan bantuan dari bayangan suatu tongkat. Thales menggunakan kenyataan bahwa segitiga yang dibentuk oleh piramida dan bayangannya sebangun dengan segitiga kecil yang dibentuk oleh tongkat dan bayangannya. Dengan menggunakan perbandingan kesebangunan dua segitiga itu ia dapat memperkirankan tinggi dari piramida tersebut.
Selain itu Thales juga mampu mengukur jauhnya di laut dari pantai. Kemudian Thales menjadi terkenal setelah dia berhasil memprediksi terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 Mei atau 30 September tahun 609 SM. Dia dapat melakukan prediksi tersebut karena dia telah mempelajari catatan-catatan astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak tahun 747 SM. Thales tidak meninggalkan cukup bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya. Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy).
Pafnuty Lvovich Chebyshev lahir 16 Mei 1821, merupakan salah satu anak dari sembilan saudara. Karena cacata yang dimilikinya ia tidak bisa bermain dengan teman-temannya, dan memfokuskan dirinya pada pelajaran. Setelah menerima gelar pofessor dari Moscow University, ia berpindah ke St. Petersburg, dimana ia mendirikan sekolah matematika yang paling berpengaruh di Rusia. Chebyshev dikenal untuk karyanya di bidang probabilitas, satistika, mekanika, dan teori bilangan. Dia mengembangkan dasar pertidaksamaan dari teori probabilitas, yang disebut Pertidaksamaan Chebyshev. Dengan kontribusinya yang sangat besar dalam matematika, ia dianggap sebagai bapak pendiri matematika di Rusia.
Chebyshev adalah seorang pria yang sepenuhnya setia dengan pekerjaannya. Beliau meninggal dunia pada usia 73 tahun. Ia tetap dikenang hingga sekarang dengan teori yang dikemukakan. Untuk menghormati jasanya, di kota St. Petersburg dibangun institut penelitian matematika yang dinamakan Chebyshev.
Julius Wilhelm Richard Dedekind merupakan matematikawan asal Jerman yang sangat diperhitungkan dalam sejarah matematika, sebagai salah satu penemu dibidang matematika. Pemikiran Dedekind banyak dijadikan rujukan untuk membentuk konsep baru (The Man and The Number, 1982). Dedekind menyebutkan bahwa, angka adalah kreasi pikiran manusia, dari sini beliau menemukan konsep angka secara kuantitas dan merupakan representatif dari suatu label yang disebut bilangan.
Dedekind merupakan professor di Pholytecnic School di Zurich, Jerman. Selama hidupnya, Dedekind banyak menerima penghargaan dalam bidang matematika diantaranya Gottingen Academy (1862), The Berlin Academy (1880) , dan lainnya. Pada tahun 1879 Dedekin menerbitkan buku berjudul Uber die Theorie der ganzen algebraischen Zahlen yang memberikan pengaruh sangat besar terhadap dasar-dasar matematika.
Abul Wafa adalah seorang saintis serba bisa. Selain ahli dibidang matematika, ia pun terkenal sebagai insinyur dan astronom terkenal pada zamannya. Beliau lahir pada tanggal 10 Juni 940 dengan nama lengkap Abu Al-Wafa Muhammad. Buah pemikirannya dalam matematika sangat berpengaruh di dunia barat. Pada abad ke-19 M, Baron Carra de Vaux mengambil sikap secan yang dicetuskan Abul Wafa. Sayangnya, di dunia Islam justru namanya sangat jarang terdengar. Nyaris tak pernah, pelajaran sejarah peradaban Islam yang diajarkan di tanah air mengulas dan memperkenalkan sosok dan buah pikir Abul Wafa.
Abul Wafa tercatat sebagai matematikawan pertama yang mencetuskan rumus umum sinus. Selain itu, beliau pun mencetuskan metode baru membentuk tabel sinus. Ia juga membenarkan nilai sinus 30 derajat ke tempat desimal kedelapan. Yang lebih mengagumkan lagi, Abul Wafa membuat studi khusus tentang tangen serta menghitung tabel tangen. Abul Wafalah yang pertama kali memperkenalkan istilah matematika yang sangat penting itu. Abul Wafa dikenal sangat jenius dalam bidang geometri. Ia mampu menyelesaikan masalah-masalah geometri sangat tangkas.
Thales dikenal sebagai ahli geometri, astronomi dan politik. Pada biang matematika, Thales mengungkapkan salah satu gagasan yang cukup fenomenal, yakni dibidang kesebangunan. Diceritakan bahwa dia dapat menghitung tinggi piramida dengan menggunakan bantuan dari bayangan suatu tongkat. Thales menggunakan kenyataan bahwa segitiga yang dibentuk oleh piramida dan bayangannya sebangun dengan segitiga kecil yang dibentuk oleh tongkat dan bayangannya. Dengan menggunakan perbandingan kesebangunan dua segitiga itu ia dapat memperkirankan tinggi dari piramida tersebut.
Selain itu Thales juga mampu mengukur jauhnya di laut dari pantai. Kemudian Thales menjadi terkenal setelah dia berhasil memprediksi terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 Mei atau 30 September tahun 609 SM. Dia dapat melakukan prediksi tersebut karena dia telah mempelajari catatan-catatan astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak tahun 747 SM. Thales tidak meninggalkan cukup bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya. Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy).
Pafnuty Lvovich Chebyshev lahir 16 Mei 1821, merupakan salah satu anak dari sembilan saudara. Karena cacata yang dimilikinya ia tidak bisa bermain dengan teman-temannya, dan memfokuskan dirinya pada pelajaran. Setelah menerima gelar pofessor dari Moscow University, ia berpindah ke St. Petersburg, dimana ia mendirikan sekolah matematika yang paling berpengaruh di Rusia. Chebyshev dikenal untuk karyanya di bidang probabilitas, satistika, mekanika, dan teori bilangan. Dia mengembangkan dasar pertidaksamaan dari teori probabilitas, yang disebut Pertidaksamaan Chebyshev. Dengan kontribusinya yang sangat besar dalam matematika, ia dianggap sebagai bapak pendiri matematika di Rusia.
Chebyshev adalah seorang pria yang sepenuhnya setia dengan pekerjaannya. Beliau meninggal dunia pada usia 73 tahun. Ia tetap dikenang hingga sekarang dengan teori yang dikemukakan. Untuk menghormati jasanya, di kota St. Petersburg dibangun institut penelitian matematika yang dinamakan Chebyshev.
Posting Komentar untuk "Tokoh Matematika: Dedekind, Abul Wafa, Thales dan Chebyshev "